Kamis, 25 Juni 2015

Makalah Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana organisasi kehidupan makhluk hidup?
2.      Bagaimana hubungan atau interaksi antar makhluk hidup?
3.      Bagaimana hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup?
4.      Bagaimana penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya?
5.      Bagaimana aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan?



C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui organisasi kehidupan makhluk hidup
2.      Untuk mengetahui  hubungan atau interaksi antar makhluk hidup
3.      Untuk mengetahui  hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup
4.      Untuk mengetahui penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya
5.      Untuk mengetahui aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer[1]

 1.  Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
·         Contoh: seorang manusia, seekor kucing, sebuah serangga.
2.   Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
  • Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
3.   Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.  Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
  • Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
  • Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4.   Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan lingkungannya disebut. Ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Lingkup kajian ekologi adalah mahluk hidup, lingkungan dan hubungan timbal balik taua interksi antara keduanya. Ekologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti; morfologi, genetika, fosiologi, evolusi biologi melekuler dan niologi perkembangan. Dengan ekologi diaharapkan interksi antar mahluk hidup dan lingkungnya dapat lebih dipahami. Pemahaman yang baik diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Sumber energi utama untuk ekosistem adalah matahari.
Semua ekosistem di permukaan bumi berinteraksi membentuk ekosistem yang besar, yaitu ekosfer. Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).  Contoh :  danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
b.      Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh :  sawah, ladang, kolam, dan akuarium.
Lingkungan dan mahluk hidup tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelompok mahluk hidup hidup menetap ditempat tertentu (habitat). Lingkungan mahluk hidup dapat dibedakan menjadi:
a.       Lingkungan Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang hidup ditempat yang sama. Komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, paku, tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia.
b.      Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Contoh komponen abiotik antara lain:
1)      Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup berkitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
2)      Cahaya, penyinaran matehari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya tumbuhan memerlukan cahaya natahari dengan panjang gelombang tertenu guna membantu proses fotosintesis.
3)      Air,dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
4)      Kelembaban, diperlukan oleh mahlukhidpu agar tubuhnya tidak cepat keringkarena penguapan.
5)      Udara, Nitrogen diperlukan mahlu khidup utnuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
6)      Garam-garam mineral. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah untuk proses fotosintesis.
7)      Tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
5.   Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
  • Contoh :  bumi tempat tinggal kita
                          
B.     Hubungan atau Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
1.      Interaksi antar Individu
Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Pada tempat tersebut hidup organisme lain yang sejenis. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis yang hidup disuatu tempat persatuan luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi ditemukan individu-individu sejenis pada suatu tempat menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi.
Bertambahnya anggota populasi berarti kebutuhan hidup akan ikut bertambah. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi ditempat hidupnya akan terjadi persaingan atau kompetensi. Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi disebut kompetisi intraspesifik. Adanya kompetensi mengakibatkan ada individu yang memperoleh kebutuhan yang lebih sedikit sehingga akan mengakibatkan migrasi (perpindahan ketempat lain) atau kematian.
2.      Interaksi antar Populasi
Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa predasi, kompetensi, simbiosis.
a)      Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk inangnya karena jika induk inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa
b)      Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
c)      Simbiosis
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi empat, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis netralisme.
1.  Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
  • Contoh :
a.       Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
  1. Simbiosis antara lebah dengan bunga.  Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2.  Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
  • Contoh :
a.       Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain.  Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
  1. Kutu yang hidup pada tubuh hewan.  Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3.   Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
  • Contoh :
a.       Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.  Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
  1. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus.  Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
4.   Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.
  • Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput
3.      Interaksi antar Komponen Biotik dan Abiotik
Pada tingkat ekosistem individu atau populasi memiliki peran yang khas dalam kaitan interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Ke khasan fungsi individu atau populasi dalam ekosistem disebut Niche (relung).
Berdasarkan ke khasannya suatu individu atau populasi dibedakan mejadi prosusen konsumen, dekomposer atau pengurai dan deterivot.
a). Produser
Produser adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contohnya adalah ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau.
b). Konsumer
Konsumer berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil (misalnya tali putri) termasuk konsumer. Konsumer memakan bahan organik yang dihasilkan oleh produser karena konsumer tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
c). Dekomposer
Dekomposer adalah pengurai sampah atau bangkai, contohnya bakteri pembusuk dan jamur. Dekomposer menguraikan bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik, air, dan gas. Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produser.
d). Detrivor
Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau detritus. Dtritus merupakan hancuran dari jaringan hewan atau tumbuhan.

C.    Hubungan Makan dan Dimakan antar Makhluk Hidup
Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terdapat saling ketergantungan. Makhluk hidup tergantung pada lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Proses makan-dimakan akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi[2]
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.
Berikut contoh gambaran peristiwa rantai makanan:


Peristiwa kompleks makan-dimakan digambarkan dalam bentuk jaring-jaring makanan.
Produser yang mampu memanfaatkan energi matahari secara langsung berada pada tingkat trofik I, konsumer I berada pada tingkat trofik II, dan seterusnya hingga ke konsumer puncak.
Produsen
  • Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
  • Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
  • Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
  • Konsumen I disebut konsumen primer.
  • Contoh :  belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
  • Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
  • Konsumen II disebut konsumen sekunder.
  • Contoh :  singa, harimau, dll.
Konsumen III
  • Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
  • Konsumen III disebut konsumen tersier.
  • Contoh :  burung elang, manusia
Pengurai
  • Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
  • Contoh :  bakteri dan jamur

Dalam proses makan-dimakan terjadi perpindahan energi. Transfer energi dari matahari ke produser, konsumer dan pengurai dikenal sebagai aliran energi. Aliran energi adalah perpindahan energi di dalam peristiwa makan dan dimakan. Bila tumbuhan dimakan oleh konsumen pertama maka energi yang berada di dalam tumbuhan akan berpindah ke konsumen pertama, selanjutnya jika konsumen pertama dimakan oleh konsumen kedua maka energi pada konsumen pertama akan berpindah ke konsumen kedua, dan begitu seterusnya. Energi yang diperoleh konsumen tidak seluruhnya tersimpan di dalam tubuhnya. Energi yang tersimpan hanya ±10% saja, sedangkan sisa energi ±90%nya digunakan untuk aktivitas biologi misalnya bergerak, bernafas dan berkembang biak serta ada yang tersebar ke lingkungan dalam bentuk panas.

D.    Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
1.      Hewan
a.      Cara memperoleh makan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan untuk mempertahankan hidupnya. Berdasarkan cara memperoleh makanan, dikelompokkan menjadi hewan herbivor, karnivor, dan omnivor.[3]
1)      Herbivor
Hewan herbivor adalah sebutan untuk hewan pemakan tumbuhan. Kelompok hewan ini biasanya tidak memiliki gigi yang tajam. Karena tidak digunakan untuk mengoyak makanan. Contoh hewan pemakan rumput dan daun. Kuda, sapi, kambing, kerbau, dan kelinci.
Hewan herbivor juga meliputi kelompok burung. Contohnya: burung, merpati, nuri, kakatua, dan pipit. Makanannya berupa biji yaitu jagung, beras, dan biji kemiri.
2)      Karnivor
Hewan karnivor adalah hewan pemakan daging. Ciri-ciri dari hewan pemakan daging adalah memiliki taring yang tajam serta kuku yang tajam. Coba perhatikan singa, harimau, kucing, anjing, dan serigala. Bentuk giginya tajam dan kuat. Gigi ini untuk mengoyak dan menggigit daging. Selain mempunyai taring, kelompok hewan ini juga dilengkapi kuku yang kokoh. Kuku ini digunakan untuk mencengkeram makanannya. Misalnya, di hutan saat singa menangkap mangsanya. Ada juga burung yang termasuk dalam anggota karnivor. Misalnya: burung elang, burung pelikan, dan burung gagak.

3)      Omnivor
Hewan omnivor adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging. Contoh hewan ini adalah tikus, semut, dan ayam. Penyesuaian hewan omnivor terhadap makanannya lebih bervariasi. Tubuh semut yang kecil memungkinkan untuk masuk ke lubang yang kecil bebas mencari makanan. Bentuk mulut yang dilengkapi semacam kait. Juga merupakan penyesuaian diri untuk membawa makanan yang banyak dan berukuran besar. Tikus pun demikian. Tubuhnya sangat lentur untuk melewati lubang yang kecil. Cakarnya sangat kuat dan lincah digunakan untuk memanjat. Giginya terdiri atas gigi seri yang sangat tajam dan gigi geraham. Gigi seri digunakan untuk mengerat. Gigi gerahamnya untuk mengunyah makanan.  Tikus akan memakan segala macam makanan yang ditemuinya.
4)      Serangga
Di dalam kelompok hewan, ada juga serangga. Serangga memiliki cara penyesuaian diri terhadap makanannya. Contoh serangga: kupu- kupu, lebah, lalat, dan nyamuk. Kupu-kupu mencari madu menggunakan mulut pengisap. Dengan cara dijulurkan dan digulung kembali. Lebah menggunakan mulut penjilat. Penjilat untuk mengambil madu dari sebuah bunga. Lalat menggunakan mulut penyerap yaitu semacam alat penghisap (spons). Nyamuk menggunakan mulut penusuk untuk menghisap darah melalui pori-pori manusia dan hewan.
b.      Cara melindungi diri
1)      Dengan Alat yang Ada Ditubuhnya
a) Tanduk, umumnya dimilik oleh hewan pemakan tumbuhan. Misalnya, sapi, rusa, domba, dan kerbau.
b) Kuku yang tajam, umumya dimiliki oleh kelompok hewan karnivora. Misalnya, burung elang, singa, harimau dan kucing.
c) Racun, digunakan untuk melindungi diri dari musuh yang meng- ganggunya.Hewan yang menggunakan racun atau sengatan yaitu ular, ulat, dan kalajengking.
2)      Dengan Tingkah Laku
Berikut adalah tingkah laku hewan yang berbeda dari hewan yang lain.
a)      Mimikri
Mimikri adalah penyesuaian diri dengan kondisi di tempat yang sesuai dengan tubuhnya. Contohnya yaitu belalang daun dan belalang sembah. Belalang sering hinggap pada daun untuk menyesuaikan warna dan bentuk tubuhnya.
Bunglon hewan mampu melakukan penyesuaian terhadap ling- kungannya. Bunglon mampu mengubah warna kulitnya dari hijau menjadi kecoklatan dan kehitaman. Perubahan warna ini membuat bunglon mampu membaur dengan lingkungan. Contoh hewan lain yaitu katak pohon.[4]
b)      Melepaskan Bagian Tubuh
Hewan melepaskan ekornya untuk melindungi diri. Contohnya cecak dan kadal. Cara ini disebut autotomi. Ekor yang telah putus akan tumbuh lagi seperti semula.
c)      Menggulungkan Diri
Hewan melakukan penyesuaian diri dengan menggulungkan tubuhnya, Contohnya trenggiling dan lipan. Cara ini dilakukan untuk melindungi diri dari serangan musuh.
d)     Cairan Pekat
Cumi-cumi adalah hewan laut yang akan mengeluarkan cairan pekat. Cairan pekat berfungsi bila ada serangan dari musuh.  Cairan hitam yang disemprotkan tersebut akan mengeruhkan air sehingga dapat melarikan diri.
e)      Bau Menyengat
Walang sangit melindungi diri dari serangan musuhnya dengan mengeluarkan bau menyengat. Bau menyebabkan musuh pergi men- jauh.
f)       Cangkang
Aggota kelompok siput, memiliki cangkang untuk melindungi diri dari musuhnya. Cangkang ini disebut juga dengan rumah siput.


g)      Lain – lain
Beberapa hewan lain memiliki cara lain yang khas untuk melin- dungi dirinya. Udang melakukan gerakan melesat mundur ke belakang, kelinci melakukan gerakan meloncat dan berlari. Ada juga hewan yang selalu pergi berkelompok misalnya kawanan zebra, kawanan rusa, dan sebagainya.
2.      Tumbuhan
Hewan hidup memerlukan lingkungan. Hewan mempertahankan hidup dengan adaptasi. Bagaimana dengan tumbuhan? Bagaimana bentuk penyesuaian diri tumbuhan? Apakah tumbuhan bisa melindungi diri?[5]
a.      Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tum- buhan bisa hidup di air dan daratan. Bagaimana tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Marilah kita bahas uraian berikut.
1)      Tumbuhan Hidup di Air
Tumbuhan yang hidup di air contohnya teratai, enceng gondok, kangkung, dan genjer. Tanaman ini, mempunyai daun yang lebar. Mempunyai rongga udara pada batangnya un- tuk membantu penguapan. Akar yang kuat me- nancap di dasar untuk keseimbangan daun. Tanaman air kebalikan dari tanaman di daerah kering. Tanaman ini berusaha melepas uap air sebanyak-banyaknya ke udara. Rongga udara berguna agar dapat mengapung.

2)      Tumbuhan yang Hidup di Dua Musim
Tumbuhan ada yang hidup di dua musim. Artinya tumbuhan mengalami musim penghujan dan kemarau. Pada saat musim peng- hujan air melimpah. Sedangkan saat musim kemarau air sangat sulit diperoleh. Tumbuhan yang hidup pada dua musim memiliki ciri-ciri yaitu:
a)      dapat menggugurkan daunnya pada musim kemarau (meranggas),
b)      dapat melebarkan daunnya pada musim penghujan.
Contoh tanamannya, antara lain pohon jati dan mahoni. Pada musim kemarau pohon ini akan mengurangi daun. Pengurangan daun untuk mengurangi penguapan. Cemara mempunyai daun lembut dan meruncing. Sedangkan rumput akan menghabiskan daunnya, tetapi umbinya tetap hidup di dalam tanah.

3)      Tumbuhan di Daerah Kering atau Gurun
Daerah gurun sangat jarang terjadi hujan. Sepanjang hari daerah ini disinari matahari yang terik. Tumbuhan pada daerah kering memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a)      Berdaun tebal dengan lapisan lilin (untuk mengurangi penguapan)
b)       Batangnya lebar menggembung (untuk menyimpan cadangan air)
c)      Daunnya berupa duri
d)     Akar menghujam jauh ke dalam tanah dan bercabang banyak.
Contoh tumbuhan gurun adalah kaktus. Pada saat kering kaktus akan menggunakan cadangan makanan, cadangan makanan tersimpan di batang. Bila cadangan makanan digunakan, batangnya mengerut. Tetapi saat hujan tiba batang kaktus mengembung lagi.
4)      Menempel Pada Tumbuhan
Ada dua jenis tanaman yang menempel pada tumbuhan lain. Contohnya epifit dan parasit. Epifit adalah menempel pada tum- buhan lain namun tidak merugikan. Contohnya, anggrek, vanili, mentimun, dan anggur.
Adapun tumbuhan parasit menempel pada tumbuhan lain dan bersifat me- rugikan tumbuhan inangnya. Contohnya benalu dan tali putri.

b.      Berdasarkan Cara Melindungi Diri
Hewan bisa berlari, untuk melepaskan diri. Tetapi tumbuhan me- miliki cara tersendiri melindungi diri. Tumbuhan mempunyai bagian tubuh untuk melindungi diri. Bagian mana sajakah tumbuhan bisa menjaga diri? Marilah kita pelajari bersama. Berikut adalah tumbuhan yang dikelompokkan berdasarkan cara melindungi dirinya.[6]
1)      Menggunakan Duri
Duri tumbuh pada batangnya. Amatilah bunga mawar yang ada di tamanmu! Indah dan wangi ya, tapi hati-hati kalau kurang hati-hati terkena durinya. Contoh tumbuhan yang lain yaitu pohon salak, jeruk, dan bougenvil.
2)      Menggunakan Getah
Pohon memiliki getah yang sangat lengket. Getah akan keluar jika kulit pohon tergores atau rantingnya patah. Contohnya, pohon sawo, nangka, jambu mete, dan pohon karet.
3)      Menggunakan Bulu yang Tajam
Ada tumbuhan tertentu yang melindungi diri dengan bulu yang tajam. Bulu yang tajam terdapat pada bagian batang. Bulu yang tajam dapat melekat kuat serta menyebabkan gatal-gatal. Contohnya bulu pada pohon bambu dan tebu.
4)      Menggunakan Racun
Daun singkong sangat berbahaya jika dimakan mentah. Maka saat akan memakan daun singkong, harus direbusnya terlebih dahulu. Sehingga dapat menghilangkan racunnya. Daun ini aman dari hewan pemangsanya. Karena dapat menjadi racun bagi hewan-hewan tersebut.
E.     Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Lingkungan
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.  Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.  Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.[7]

1.   Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :[8]
a.   Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b.    Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c.    Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah
2.   Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat mengganggu lingkungan :
1.   Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan  :
a.       Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya.
b.       Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau erosi.
c.        Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
d.       Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada tumbuhan tersebut juga akan mati.
e.        Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
2.   Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan   :
a.       Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang dapat hidup di sana.
b.       Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
c.        Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga membunuh ikan dan satwa lainnya.
3.   Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
a.       Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
b.       Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih.
4.   Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
a.       Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air.
b.       Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan air menjadi cepat.
c.        Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam perairan.
d.       Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air menurun dan menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
a.       Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat.
b.       Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
5.   Perburuan liar
Perburuan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan punah.
6.   Penangkapan ikan tanpa terkendali
a.       Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
b.       Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa juga ikut tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
c.        Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan karena ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.
7.   Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang saling bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Organisasi kehidupan antar makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Individu    : adalah setiap anggota populasi. Contoh: seorang manusia, seekor kucing, sebuah serangga
b.      Populasi      : adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah
c.       Komunitas : adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Komunitas dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1)      Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan
2)      Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan
d.      Ekosistem  : adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)      Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).  Contoh : sungai
2)      Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh : akuarium
e.       Biosfer      : permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya. Contoh : bumi
2.      Hubungan atau Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
a.       Interaksi antar individu
Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis yang hidup disuatu tempat persatuan luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi ditemukan individu-individu sejenis pada suatu tempat menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi.
b.      Interaksi antar Populasi
Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa:
1)      Predasi            : Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa
2)      Kompetisi : Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi
3)      Simbiosis : Hubungan khusus antar makhluk. Dibedakan menjadi 4:
a)      Simbiosis mutualisme        : Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan dapat berkembang dengan baik. Contoh: Simbiosis antara lebah dengan bunga
b)      Simbiosis parasitisme        : Hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain. Contoh : Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain
c)      Simbiosis komensalisme    : Hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh :
d)     Simbiosis netralisme          : Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.

3.      Hubungan Makan dan Dimakan antar Makhluk Hidup
Proses makan-dimakan akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi. Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Peristiwa kompleks makan-dimakan digambarkan dalam bentuk jaring-jaring makanan. Skema makan dan dimakan antar makhluk hidup bisa digambarkan dari produsen-konsumen I-konsumen II-konsumen III-pengurai. Dalam proses makan dimakan terjadi perpindahan energi. Transfer energi dari matahari ke produser, konsumer dan pengurai dikenal sebagai aliran energi
4.      Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
a.       Hewan
1)      Cara memperoleh makanan: Herbivor, karnivor, omnivor
2)      Cara melindungi diri: dengan alat tubuh misalnya tanduk, dengan tingkah laku misalnya mimikri.
b.      Tumbuhan
1)      Berdasarkan tempat hidupya: tumbuhan hidup di air, tumbuhan yang hidup di dua musim, tumbuhan yang hidup di gurun, dan menempel pada tumbuhan
2)      Berdasarkan cara melindungi diri: menggunakan duri, menggunakan getah, menggunakan bulu yang tajam, menggunakan racun
5.      Pengaruh Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem. Diantaranya yakni pencemaran lingkungan, aktivitas manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem contohnya penebangan hutan secara liar, penambangan terbuka, pembuangan sampah atau limbah, perburuan liar, dan perusakan terumbu karang.
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyati, Choiril. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Muharram, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengethuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sulistyowati. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Susilowati, Eko . 2010. Ilmu Pengetahuan Alam  5. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional

Tarwoko, Edy. 2009. Mengenal Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Winarti, Wiwik.  2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


[1] Eko Susilowati, Ilmu Pengetahuan Alam  5 ( Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) hlm 68
[2] Choiril Azmiyati, Ilmu Pengetahuan Alam 5, (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008) hlm 156
[3] Aris Muharram, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 44
[4] Sulistyowati, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm. 50
[5] Edy Tarwoko, Mengenal Alam Sekitar, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm. 65
[6] Wiwik Winarti, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioanal, 2009) hlm 44
[7] Yosephat Sumardi, dkk. Konsep Dasar IPA SD, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm. 57
[8] Heri Sulistyanto, Ilmu Pengethuan Alam, ( Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008) hlm 175

Tidak ada komentar:

Posting Komentar